Sabtu, 02 Maret 2013

Pertolongan Pertama yang Sering Salah


t


Sebagai mahluk sosial, setiap manusia
 ingin menolong orang lain,
entah itu sakit atau kecelakaan. Tapi terkadang bukannya menolong, 
justru kita menambah parah keadaaan. Contoh di bawah ini bisa berakibat fatal:
· Mengeroki orang yang terkena ‘angin duduk’/serangan jantung. 
Orang sering salah kira, dikiranya masuk angin, lalu dikeroki. Padahal dia lagi 
kena serangan jantung, lalu dikeroki. Memang tandanya mirip sekali seperti orang
masuk angin, mual, sebah diperut, rasa tidak enak, padahal itu jantung bagian
 bawah yang kurang oksigen, bahasa kedokterannya infark inferior/ IHD-
 Ischemic Heart Disease/SKA- Sidrom Koroner Akut, yang penjalaran rasa
sakitnya ke
ulu hati. Waktu sangat berharga, jangan dikeroki, bawalah ke Rumah Sakit.
· Mengangkat korban jatuh cedera kepal diangkat biasa. Apabila ada
korban jatuh dengan kecurigaan cedera tulang batang leher maka 
tindakan mengangkat korban dengantangan kosong oleh 1 orang atau 2 orang, 
justru akan membuat cederanya bertambah parah. Dan bahkan yang tadinya 
cuma retak bisa membuat patah, dan bisa fatal. Harusnya, ambilah papan yang 
rata untuk mengangkatnya. Letakkan papan tersebeut di sebelah pasien, 
pindahkan pelan-pelan sebisanya,dimiringkan, papan disisipkan di bawah badan. 
Sebisa mungkin memperkecil gerakan.
· Mengambil pisau yang menancap di tubuh korban. Seandainya ada
 korban penusukan, atau kecelakaan kerja yang menyebabkan pisau menancap 
di tubuh korban (apalagi kalau tertancap di bagian dada atau perut) biarkanlah
 pisau itu, jangan dicabutAdanya pisau di situ akan berfungsi sebagai tampon 
yang menyumbat luka sehingga perdarahan akan lebih minimal dibandingkan
bila pisau diambil. Segera bawa ke RS yang terlengakap yang terdekat.
Sebelum berangkat, telponlah dulu RS yang kita tuju agar pihak RS telah siap
begitu kita sampai di sana. Kapan pisau atau belati diambil? Pisau atau belati
 boleh diambil dikamar operasi ketika dokter dan perawat sudah siap dengan
 segala peralatannya.
· Memasukkan usus yang terburai. Apabila ada korban penusukan atau
korban kecelakaan dan usus korban terburai, biarkanlah dan jangan
memasukkan usus itu. Memasukkan kembali usus yang terburai lebih 
berbahaya. Infeksi mengancam.
Akan lebih menyelamatkan bila usus dibiarkan diluar, tetapi basahi dengan
cairan steril agar tidak mengering, sambil membawa ke RS terlengkap
terdekat.Bila usus mengering sel-selnya bisa mati, dan membusuk. Keadaa 
akan dipersulit bila selain usus keluar juga perdarahan hebat. Prinsip pertolongan
nya adalah menekan perdarahan dan membasahi usus itu agar tidak kering. Harus 
dengan kain yang paling steril yang ada ditempat. Anggaplah baju yang 
habis diseterika itu yang paling steril, maka boleh menekan dengan baju atau 
kain itu dan basahi dengan air mineral.
· Anak terkena tetanus dibawa ke dukun atau di jebolkan rumah. 
Dulu,tahun 80-90 ketika saya kecil, saya sering menjumpai anak tetangga yang
 kejang-kejang, mulut mencucu, tidak lama kemudian meninggal. Apabila
diperhatikan ternyata mereka menderita tetanus. Tetapi orang tua tidak tahu 
dan menganggap itu kena gangguan setan yang disebut sawan celeng. Maka 
untuk mengusir setan itu orang  tua akan menjebol rumah yang kala itu 
kebanyakan dari bambu sehngga bisa dijebol. Tentu saja tindakan ini 
sama sekali tidak  menolong si anak, sehingga anak yang seharusnya 
diisolasi di RS, 
tak boleh menerima rangsangan suara,cahaya dan gerakan, malah dibawa 
berjalan-jalan mengelilingi rumah. Akhirnya anak cepat mati.
Yang ini tidak berakibat fatal tapi juga tidak menolong malah memperparah
· Jatuhdikompres hangat. Ketika seseorang terbentur, jatuh, kesleo dan
lain lain yang berwujud benturan, seringkali kita memberik balsam panas,
 atau kompres panas. Tindakan ini akan memperparah. Seharusnya yang kita
kompreskan adalah es.Kenapa es? Karena pada saat anak terjatuh, terbentur,
 ada pembuluh darah kapiler yang pecah, darah akan keluar dari pembuluh
 tersebut dan ada cairan lain yang keluar karena proses tersebut. Dengan
kompres es, pembuluh darah akan mengkerut, menutup sehingga akan
 menghentikan darah yang keluar dari kapiler yang pecah tadi. Apabila ini
 dilakukan sedini mungkin setelah terbentur, maka akan mengurangi rasa sakit
dan tidak akan timbul warna biru dibawah kulit yang diakibatkan oleh
pendarahan seperti tersebut di atas. Kompres es ini harus dilakukan selama
24 jam pertama. Setelah itu baru dikompres panas/hangat. Dengan adanya
kompres hangat, diharapkan darah yang terlanjur keluar akan cepat mengalami
 pecah dan mudah diserap.
· Kompres es ketika anak sakit panas. Meskipun badan anak panas,
sesungguhnya yang dirasakan anak justru kedinginan. Oleh karena itu anak
yang panas tidak boleh dikompres dengan air es. Tapi kompreslah dengan air
hangat. Bila diberi kompres es atau air es, anak akan kaget, tambah merasa
dingin dan bisa memunculkan kejang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar